MATA KULIAH: PENGANTAR BISNIS
NAMA DOSEN: SUGENG
LESTARI
TUGAS : 5S
TANGGAL : 27 Oktober
2014
UNIVERSITAS GUNADARAMA
No : 005/SUGENG/UG-PB/SOFSKILL/X/2014
To : Kelas 1 EB 23 dan 1 EB
24
Type : Umum
Dikerjakan dalam blog
dan di link kan ke studentsite, batas akhir pembuatan : Minggu,
02 November 2014
TUGAS
Jawablah pertanyaan berikut serta jelaskanlah
1. Jelaskan Ciri-ciri dari Usaha kecil!
2. Jelaskan keunggulan dan kelemahan dari
bisnis usaha kecil!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
Wirausaha!
4. Jelaskan berbagai sikap yang perlu diperlihatkan oleh seorang wirausaha
dalam rangka membuat bisnisnya berhasil!
5. Jelaskan berbagai cara yang dapat ditempuh jika seorang ingin menjadi Wirausaha!
jawaban:
1.a.Industri kecil adalah industri berskala kecil, baik dalam ukuran modal,jumlah produksi
maupun tenaga kerjanya.
b.Perolehan modal umumnya berasal dari sumber tidak resmi seperti tabungan keluarga, pinjaman
dari kerabat dan mungkind dari “lintah darat”.
c. Karena berskala kecil, maka
sifat pengelolaannya terpusat, demikian pula pengambilan keputusan tanpa
atau dengan sedikit pendelegasian fungsi dalam bidang-bidang pemasaran,
keuangan, produksi, dan lain sebagainya.
d. Tenaga kerja yang ada umumnya terdiri dari anggota keluarga atau
kerabat dekat, dengan sifat hubungan kerja yang “informal” dengan
kualifikasi teknis yang apa adanya atau dikembangkan sambil bekerja.
e. Hubungan antara keterampilan teknis dan keahlian dalam pengelolaan
usaha industri kecil ini dengan pendidikan formal yang dimiliki para
pekerjanya umumnya lemah.
f. Peralatan yang digunakan biasanya sederhana, dengan kapasitas output
yang rendah pula.
2.Keunggulan:
a. Pemilik merangkap manajer perusahaan dan merangkap
semua fungsimanajerial seperti marketing, finance, dan administrasi. Hal ini
dapat dijadikan kelebihan karena dapat memperkecil biaya yang dikeluarkan untuk
menggaji karyawan yang ada.
b. Sebagian besar membuat lapangan
pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru serta barang dan jasa-jasa baru. Usaha
kecil yang semakin banyak dapat kita jumpai akhir-akhir ini juga dapat membantu
pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan baru. Selain itu usaha kecil
yang bermunculan memiliki ide-ide baru yang menarik.
c. Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi
jangka pendek, namun tidak memiliki rencana jangka panjang.
d. Bebas menentukan harga produksi atas
barang dan jasa. Dalam usaha kecil ini pemilik dibebaskan untuk menentukan
berapa harga produksi atas barang atau jasanya.
e. Prosedur hukumnya sederhana. Usaha
kecil memiliki kelebihan dibidang hukum yaitu mudah mendirikannya, berbeda
dengan usaha yang besar atau industri besar yang harus berlandaskan hukum serta
notaris.
f. Pajak relatif ringan, hal ini juga
termasuk kelebihan usaha / industri kecil dibanding industri besar karena yang
dikenakan pajak adalah pribadi/pengusaha, bukan perusahaannya.
g.. Mudah dibubarkan setiap saat jika
dikehendaki. Pemilik perusahaan kecil memiliki wewenang bebas membubarkan
usahanya kapan saja, sesuai yang diinginkan oleh sang pemilik.
h. Pemilik mengelola secara mandiri dan
bebas waktu. Pemilik bebas ingin menggunakan waktunya kapan saja untuk
mengelola perusahaannya.
i. Pemilik menerima seluruh laba. Karena
perusahaan kecil hanya dimiliki oleh pemiliknya sendiri maka laba yang didapat
akan dinikmati sendiri pula.
j. Umumnya mampu untuk survive. Pada
umumnya perusahaan kecil lebih mampu untuk bertahan daripada perusahaan besar,
misalnya saja saat terjadi inflasi perusahaan besar banyak yang melakukan PHK
pada karyawannya sedangkam perusahaan kecil tetap bisa berjalan.
k. Cocok untuk mengelola produk, jasa, atau proyek perintisan yang sama sekali baru, atau belum pernah ada yang mencobanya, sehingga memiliki sedikit pesaing.
k. Cocok untuk mengelola produk, jasa, atau proyek perintisan yang sama sekali baru, atau belum pernah ada yang mencobanya, sehingga memiliki sedikit pesaing.
Kekurangan:
a. Pembagian kerja yang tidak
proporsional, dan karyawan sering bekerja di luar batas jam kerja standar. Hal
ini disebabkan karena fungsi seorang pemilik yang merangkap menjadi manajer dan
posisi lainnya, sehingga banyak karyawan yang melakukan produksi hingga diluar
bata jam kerja.
b. Tidak mengetahui secara tepat berapa
kebutuhan modal kerja karena tidak adanya perencanaan kas.
c. Persediaan barang terlalu banyak
sehingga beberapa jenis barang ada yang kadang kurang laku.
d. Sering terjadi mist-manajemen dan
ketidakpedulian pengelolaan terhadap prinsip-prinsip manajerial. Hal ini
dikarenakan seorang pemilik yang merangkap posisi manajerial diperusahaannya.
e. Keterbatasan Financial. Sumber modal
yang terbatas pada kemampuan pemilik perusahaan saja. Sulit bagi perusahaan
kecil untuk meminjam dana yang banyak di bank maupun perseorangan.
f. Perencanaan dan program pengendalian
sering tidak ada atau belum pernah merumuskan.
g. Risiko dan utang-utang kepada pihak
luar ditanggung oleh kekayaan pribadi pemilik perusahaan karena memiliki tanggung
jawab tak terbatas.
h. Sering kekurangan informasi bisnis,
hanya mengacu pada intuisi dan ambisi pengelola, serta lemah dalam promosi.
Kebanyakan karyawan di usaha kecil hanya melakukan apa yang pemiliknya minta.
i. Tidak pernah melakukan studi kelayakan,
penelitian pasar, dan analisis perputaran uang tunai seperti yang dilakukan
oleh perusahaan besar.
j. Kesulitan dalam hal pemasaran karena
tidak adanya manajemen khusus bagian pemasaran yang dapat membantu memasarkan,
jadi produk hanyak dipasarkan sebatas sepengetahuan sang pemilik perusahaan.
k. Keterbatasan SDM. Hal ini dapat
berlaku bagi usaha kecil yang dalam proses produksinya membutuhkan keahlihan
khusus yang tiap karyawannya harus bisa melakukannya, jika tidak diberikan
pelatihan sebelum kerja maka akan semakin sulit mencari pengganti tenaga yang
lama jika saja usia mereka sudah tidak muda lagi.
3.Wirausaha yaitu orang yang memiliki kemampuan
melihat serta menilai peluang-peluang bisnis, mengumpulkan sumber-sumber
daya yang diperlukan untuk mengambil sebuah tindakan yang tepat guna untuk
meraih kesuksesan.
4.1. Miliki gairah untuk
bisnis Anda.
Bekerja harus menyenangkan.
Gairah Anda akan membantu Anda mengatasi saat-saat sulit, gairah penting saat
mengajak orang untuk bekerjasama dan ingin berbisnis dengan Anda. Gairah tidak
dapat diajarkan.
Manakala gairah berkurang, karena pasti akan ada
masa-masa sulit, berilah waktu untuk menenangkan diri. Apakah itu satu jam atau
satu minggu, lakukan inventarisasi semua alasan Anda memulai bisnis dan mengapa
Anda ingin menjadi bos sendiri. Hal itu harus mampu mengembalikan gairah Anda.
2. Memberikan teladan dan kepercayaan.
Orang-orang memiliki keyakinan pada individu dapat dipercaya dan ingin bekerja untuk mereka dalam budaya integritas. Hal yang sama berlaku juga bagi pelanggan.
Orang-orang memiliki keyakinan pada individu dapat dipercaya dan ingin bekerja untuk mereka dalam budaya integritas. Hal yang sama berlaku juga bagi pelanggan.
3. Jadilah fleksibel, kecuali dengan
nilai-nilai inti.
Mengingat bahwa rencana dan strategi akan berubah seiring waktu. Fleksibilitas untuk perubahan yang cepat memberikan nilai tambah dalam bisnis secara keseluruhan. Disisi lain, tidak ada kompromi terhadap nilai-nilai inti, tidak peduli meski demi keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang cepat.
Mengingat bahwa rencana dan strategi akan berubah seiring waktu. Fleksibilitas untuk perubahan yang cepat memberikan nilai tambah dalam bisnis secara keseluruhan. Disisi lain, tidak ada kompromi terhadap nilai-nilai inti, tidak peduli meski demi keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang cepat.
4. Jangan biarkan rasa takut gagal menghalangi Anda.
Kegagalan adalah kesempatan untuk belajar. Hal ini berlaku sama, para pemodal cenderung menginvestasikan uang pada seseorang yang pernah jatuh bangun mendirikan sebuah perusahaan dibandingkan kepada seseorang yang sama sekali belum pernah mencoba.
Kegagalan adalah kesempatan untuk belajar. Hal ini berlaku sama, para pemodal cenderung menginvestasikan uang pada seseorang yang pernah jatuh bangun mendirikan sebuah perusahaan dibandingkan kepada seseorang yang sama sekali belum pernah mencoba.
5. Membuat keputusan tepat waktu.
Tidak apa-apa untuk menggunakan intuisi Anda. Perlunya perencanaan dan pemikiran yang baik dalam membuat keputusan. Tapi perlu diingat bahwa penundaan keputusan bisa menyebabkan peluang terlewatkan.
Tidak apa-apa untuk menggunakan intuisi Anda. Perlunya perencanaan dan pemikiran yang baik dalam membuat keputusan. Tapi perlu diingat bahwa penundaan keputusan bisa menyebabkan peluang terlewatkan.
6. Aset perusahaan terbesar adalah Anda.
Jaga diri Anda baik-baik. Kesehatan Anda yang paling berharga bagi perusahaan dari pada mesin atau perangkat lunak yang paling mahal sekalipun. Anda tidak harus memilih antara keluarga Anda atau perusahaan Anda, bermain atau bekerja. Jagalah kesehatan Anda untuk keseimbangan dan energi, yang pada gilirannya akan meningkatkan semangat dan performa Anda.
Jaga diri Anda baik-baik. Kesehatan Anda yang paling berharga bagi perusahaan dari pada mesin atau perangkat lunak yang paling mahal sekalipun. Anda tidak harus memilih antara keluarga Anda atau perusahaan Anda, bermain atau bekerja. Jagalah kesehatan Anda untuk keseimbangan dan energi, yang pada gilirannya akan meningkatkan semangat dan performa Anda.
7. Kendalikan ego Anda.
Jangan biarkan ego Anda sampai menghabiskan dana guna membelanjakan hal yang tidak perlu hanya untuk sekedar membuat orang terkesan. Sediakan ruang cadangan untuk kebutuhan atau peluang yang tak terduga. Termasuk juga ketika mendengar ide-ide dan saran baru meski itu terdengar tidak masuk akal.
Jangan biarkan ego Anda sampai menghabiskan dana guna membelanjakan hal yang tidak perlu hanya untuk sekedar membuat orang terkesan. Sediakan ruang cadangan untuk kebutuhan atau peluang yang tak terduga. Termasuk juga ketika mendengar ide-ide dan saran baru meski itu terdengar tidak masuk akal.
8. Keyakinan .
Anda harus yakin pada diri sendiri dan pada perusahaan bahwa Anda akan sukses. Keyakinan ini akan menular pada karyawan, pelanggan, stakeholder, pemasok dan semua orang yang berhubungan dengan Anda.
Anda harus yakin pada diri sendiri dan pada perusahaan bahwa Anda akan sukses. Keyakinan ini akan menular pada karyawan, pelanggan, stakeholder, pemasok dan semua orang yang berhubungan dengan Anda.
9. Menerima kritikan sebagai dorongan
semangat dan akui kesalahan Anda.
Anda harus mampu meyakinkan kepada karyawan bahwa tidak akan ada masalah pada mereka- bahkan bila perlu - agar mereka jujur mengungkapkan pendapat mereka meski bertentangan dengan atasannya. Sesekali kita perlu menerima kritikan yang ada kalanya menyakitkan bagi kita.
Anda harus mampu meyakinkan kepada karyawan bahwa tidak akan ada masalah pada mereka- bahkan bila perlu - agar mereka jujur mengungkapkan pendapat mereka meski bertentangan dengan atasannya. Sesekali kita perlu menerima kritikan yang ada kalanya menyakitkan bagi kita.
10. Menjaga etos kerja.
Dengan menjaga etos atau semangat kerja maka karyawan akan mengikuti langkah Anda. Ini juga akan membantu Anda dalam persaingan bisnis, terutama pada pesaing yang menjual produk dan layanan yang serupa.
Dengan menjaga etos atau semangat kerja maka karyawan akan mengikuti langkah Anda. Ini juga akan membantu Anda dalam persaingan bisnis, terutama pada pesaing yang menjual produk dan layanan yang serupa.
11. Bangkit dari keterpurukan.
Pasti akan ada banyak pasang surut saat Anda membangun bisnis. Belajar dari kemunduran dan terus maju. Anda tidak dapat mengubah masa lalu.
Pasti akan ada banyak pasang surut saat Anda membangun bisnis. Belajar dari kemunduran dan terus maju. Anda tidak dapat mengubah masa lalu.
12. Keluar dari zona nyaman untuk mengejar
sesuatu yang penting.
Sering kali Anda akan merasa tidak nyaman dalam melakukan perubahan yang diperlukan terutama dalam teknologi, sumberdaya manusia, misi, persaiangan, dan sebainya. Untuk kemajuan Anda dan perusahaan, Anda kadang-kadang harus keluar dari zonan yaman Anda.
Sering kali Anda akan merasa tidak nyaman dalam melakukan perubahan yang diperlukan terutama dalam teknologi, sumberdaya manusia, misi, persaiangan, dan sebainya. Untuk kemajuan Anda dan perusahaan, Anda kadang-kadang harus keluar dari zonan yaman Anda.
5.Hal pertama yang perlu dilakukan adalah melatih, membangun mental
kepribadian wirausahawan sukses.
Diantaranya jujur, banyak berbuat daripada berbicara, tidak menyalahkan orang
lain, mau belajar dan tidak merasa pintar sendiri, dan tentunya tidak putus asa
dan bermental baja.
Kedua, membangun strategi
memulai bisnis usaha yang hendak dilakukan. Jika berdagang
barang bagaimana cara pemasarannya, segmennya siapa, darimana barangnya, apa
konsekwensinya. Dan jika jasa yang mau ditawarkan, bagaimana memberikan
kepuasan kepada pelanggan dari jasa yang kita berikan tersebut.
Ketiga, berdo’a dan memohon bantuan kepada
Allah Swt, Yang Maha Segalanya. Manusia seringkali terjebak kalau mendapatkan
yang dicita-citakannya itu dia merasa atas usaha yang dilakukannya semata.
Padahal yang memberikan peluang dan jalan nya adalah Dia Yang Maha Pencipta.
Perlu disadari bahwa manusia itu semuanya lemah, oleh sebab itu apa yang
kita harapkan, gantungkan pada Allah Swt.