Kamis, 30 Oktober 2014

Tugas 5s

MATA KULIAH: PENGANTAR BISNIS
NAMA DOSEN: SUGENG LESTARI               
TUGAS : 5S
TANGGAL : 27 Oktober 2014                          
UNIVERSITAS GUNADARAMA

No       :           005/SUGENG/UG-PB/SOFSKILL/X/2014
To        :           Kelas 1 EB 23 dan 1 EB 24
Type    :           Umum
Dikerjakan dalam blog dan di link kan ke studentsite, batas akhir pembuatan :  Minggu, 02 November 2014

TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut serta jelaskanlah

1.    Jelaskan Ciri-ciri dari Usaha kecil!
2.    Jelaskan keunggulan dan kelemahan dari bisnis usaha kecil!
3.    Jelaskan apa yang dimaksud dengan Wirausaha!
4.    Jelaskan berbagai sikap yang perlu diperlihatkan oleh seorang wirausaha dalam rangka membuat bisnisnya berhasil!
5.    Jelaskan berbagai cara yang dapat ditempuh jika seorang ingin   menjadi Wirausaha!

jawaban:

1.a.Industri kecil adalah industri berskala kecil, baik dalam ukuran modal,jumlah produksi maupun tenaga kerjanya.
  b.Perolehan modal umumnya berasal dari sumber tidak resmi seperti              tabungan keluarga, pinjaman dari kerabat dan mungkind dari “lintah darat”.
  c. Karena berskala kecil, maka sifat pengelolaannya terpusat, demikian pula pengambilan keputusan tanpa atau dengan sedikit pendelegasian fungsi dalam bidang-bidang pemasaran, keuangan, produksi, dan lain sebagainya.
d. Tenaga kerja yang ada umumnya terdiri dari anggota keluarga atau kerabat dekat, dengan sifat hubungan kerja yang “informal” dengan kualifikasi teknis yang apa adanya atau dikembangkan sambil bekerja.
e.  Hubungan antara keterampilan teknis dan keahlian dalam pengelolaan usaha industri kecil ini dengan pendidikan formal yang dimiliki para pekerjanya umumnya lemah.
f. Peralatan yang digunakan biasanya sederhana, dengan kapasitas output yang rendah pula.


2.Keunggulan:
 a. Pemilik merangkap manajer perusahaan dan merangkap semua fungsimanajerial seperti marketing, finance, dan administrasi. Hal ini dapat dijadikan kelebihan karena dapat memperkecil biaya yang dikeluarkan untuk menggaji karyawan yang ada.
b. Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru serta barang dan jasa-jasa baru. Usaha kecil yang semakin banyak dapat kita jumpai akhir-akhir ini juga dapat membantu pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan baru. Selain itu usaha kecil yang bermunculan memiliki ide-ide baru yang menarik.
c. Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, namun tidak memiliki rencana jangka panjang.
d. Bebas menentukan harga produksi atas barang dan jasa. Dalam usaha kecil ini pemilik dibebaskan untuk menentukan berapa harga produksi atas barang atau jasanya.
e. Prosedur hukumnya sederhana. Usaha kecil memiliki kelebihan dibidang hukum yaitu mudah mendirikannya, berbeda dengan usaha yang besar atau industri besar yang harus berlandaskan hukum serta notaris.
f. Pajak relatif ringan, hal ini juga termasuk kelebihan usaha / industri kecil dibanding industri besar karena yang dikenakan pajak adalah pribadi/pengusaha, bukan perusahaannya.
g.. Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki. Pemilik perusahaan kecil memiliki wewenang bebas membubarkan usahanya kapan saja, sesuai yang diinginkan oleh sang pemilik.
h. Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu. Pemilik bebas ingin menggunakan waktunya kapan saja untuk mengelola perusahaannya.
i. Pemilik menerima seluruh laba. Karena perusahaan kecil hanya dimiliki oleh pemiliknya sendiri maka laba yang didapat akan dinikmati sendiri pula.
j. Umumnya mampu untuk survive. Pada umumnya perusahaan kecil lebih mampu untuk bertahan daripada perusahaan besar, misalnya saja saat terjadi inflasi perusahaan besar banyak yang melakukan PHK pada karyawannya sedangkam perusahaan kecil tetap bisa berjalan.
k. Cocok untuk mengelola produk, jasa, atau proyek perintisan yang sama sekali baru, atau belum pernah ada yang mencobanya, sehingga memiliki sedikit pesaing.
Kekurangan:
a. Pembagian kerja yang tidak proporsional, dan karyawan sering bekerja di luar batas jam kerja standar. Hal ini disebabkan karena fungsi seorang pemilik yang merangkap menjadi manajer dan posisi lainnya, sehingga banyak karyawan yang melakukan produksi hingga diluar bata jam kerja.
b. Tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja karena tidak adanya perencanaan kas.
c. Persediaan barang terlalu banyak sehingga beberapa jenis barang ada yang kadang kurang laku.
d. Sering terjadi mist-manajemen dan ketidakpedulian pengelolaan terhadap prinsip-prinsip manajerial. Hal ini dikarenakan seorang pemilik yang merangkap posisi manajerial diperusahaannya.
e. Keterbatasan Financial. Sumber modal yang terbatas pada kemampuan pemilik perusahaan saja. Sulit bagi perusahaan kecil untuk meminjam dana yang banyak di bank maupun perseorangan.
f. Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau belum pernah merumuskan.
g. Risiko dan utang-utang kepada pihak luar ditanggung oleh kekayaan pribadi pemilik perusahaan karena memiliki tanggung jawab tak terbatas.
h. Sering kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi pengelola, serta lemah dalam promosi. Kebanyakan karyawan di usaha kecil hanya melakukan apa yang pemiliknya minta.
i. Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan analisis perputaran uang tunai seperti yang dilakukan oleh perusahaan besar.
j. Kesulitan dalam hal pemasaran karena tidak adanya manajemen khusus bagian pemasaran yang dapat membantu memasarkan, jadi produk hanyak dipasarkan sebatas sepengetahuan sang pemilik perusahaan.
k. Keterbatasan SDM. Hal ini dapat berlaku bagi usaha kecil yang dalam proses produksinya membutuhkan keahlihan khusus yang tiap karyawannya harus bisa melakukannya, jika tidak diberikan pelatihan sebelum kerja maka akan semakin sulit mencari pengganti tenaga yang lama jika saja usia mereka sudah tidak muda lagi.

3.Wirausaha yaitu orang yang memiliki kemampuan melihat serta  menilai peluang-peluang bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mengambil sebuah tindakan yang tepat guna untuk meraih kesuksesan.
4.1. Miliki gairah untuk bisnis Anda. 
    Bekerja harus menyenangkan. Gairah Anda akan membantu Anda mengatasi saat-saat sulit, gairah penting saat mengajak orang untuk bekerjasama dan ingin berbisnis dengan Anda. Gairah tidak dapat diajarkan.
Manakala gairah berkurang, karena pasti akan ada masa-masa sulit, berilah waktu untuk menenangkan diri. Apakah itu satu jam atau satu minggu, lakukan inventarisasi semua alasan Anda memulai bisnis dan mengapa Anda ingin menjadi bos sendiri. Hal itu harus mampu mengembalikan gairah Anda.
2. Memberikan teladan dan kepercayaan.
    Orang-orang memiliki keyakinan pada individu dapat dipercaya dan ingin bekerja untuk mereka dalam budaya integritas. Hal yang sama berlaku juga bagi pelanggan.
3. Jadilah fleksibel, kecuali dengan nilai-nilai inti.
    Mengingat bahwa rencana dan strategi akan berubah seiring waktu. Fleksibilitas untuk perubahan yang cepat memberikan nilai tambah dalam bisnis secara keseluruhan. Disisi lain, tidak ada kompromi terhadap nilai-nilai inti, tidak peduli meski demi keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang cepat. 
4. Jangan biarkan rasa takut gagal menghalangi Anda.
    Kegagalan adalah kesempatan untuk belajar. Hal ini berlaku sama, para pemodal cenderung menginvestasikan uang pada seseorang yang pernah jatuh bangun mendirikan sebuah perusahaan dibandingkan kepada seseorang yang sama sekali belum pernah mencoba.
5.  Membuat keputusan tepat waktu.
    Tidak apa-apa untuk menggunakan intuisi Anda. Perlunya perencanaan dan pemikiran yang baik dalam membuat keputusan. Tapi perlu diingat bahwa penundaan keputusan bisa menyebabkan peluang terlewatkan.
6.  Aset perusahaan terbesar adalah Anda.
    Jaga diri Anda baik-baik. Kesehatan Anda yang paling berharga bagi perusahaan dari pada mesin atau perangkat lunak yang paling mahal sekalipun. Anda tidak harus memilih antara keluarga Anda atau perusahaan Anda, bermain atau bekerja. Jagalah  kesehatan Anda untuk keseimbangan dan energi, yang pada gilirannya akan meningkatkan semangat dan performa Anda.
7.  Kendalikan ego Anda.
    Jangan biarkan ego Anda sampai menghabiskan dana guna membelanjakan hal yang tidak perlu hanya untuk sekedar membuat orang terkesan. Sediakan ruang cadangan untuk kebutuhan atau peluang yang tak terduga. Termasuk juga ketika mendengar ide-ide dan saran baru meski itu terdengar tidak masuk akal.
8.  Keyakinan .
    Anda harus yakin pada diri sendiri dan pada perusahaan bahwa Anda akan sukses. Keyakinan ini akan menular pada karyawan, pelanggan, stakeholder, pemasok dan semua orang yang berhubungan dengan Anda.
9.  Menerima kritikan sebagai dorongan semangat dan akui kesalahan Anda.
    Anda harus mampu meyakinkan kepada karyawan bahwa tidak akan ada masalah pada mereka- bahkan bila perlu - ​agar ​mereka jujur mengungkapkan pendapat mereka meski bertentangan dengan atasannya. Sesekali kita perlu menerima kritikan yang ada kalanya menyakitkan bagi kita. 
10.   Menjaga etos kerja.
    Dengan menjaga etos atau semangat kerja maka karyawan akan mengikuti langkah Anda. Ini juga akan membantu Anda dalam persaingan bisnis, terutama pada pesaing yang menjual produk dan layanan yang serupa.
 11.  Bangkit dari keterpurukan.
    Pasti akan ada banyak pasang surut saat Anda membangun bisnis. Belajar dari kemunduran dan terus maju. Anda tidak dapat mengubah masa lalu.
12.  Keluar dari zona nyaman untuk mengejar sesuatu yang penting.
    Sering kali Anda akan merasa tidak nyaman dalam melakukan perubahan yang diperlukan terutama dalam teknologi, sumberdaya manusia, misi, persaiangan, dan sebainya. Untuk kemajuan  Anda dan perusahaan, Anda kadang-kadang harus keluar dari zonan yaman Anda.
5.Hal pertama yang perlu dilakukan adalah melatih, membangun mental kepribadian wirausahawan sukses. Diantaranya jujur, banyak berbuat daripada berbicara, tidak menyalahkan orang lain, mau belajar dan tidak merasa pintar sendiri, dan tentunya tidak putus asa dan bermental baja.

Keduamembangun strategi memulai bisnis usaha yang hendak dilakukan. Jika berdagang barang bagaimana cara pemasarannya, segmennya siapa, darimana barangnya, apa konsekwensinya. Dan jika jasa yang mau ditawarkan, bagaimana memberikan kepuasan kepada pelanggan dari jasa yang kita berikan tersebut.

Ketiga, berdo’a dan memohon bantuan kepada Allah Swt, Yang Maha Segalanya. Manusia seringkali terjebak kalau mendapatkan yang dicita-citakannya itu dia merasa atas usaha yang dilakukannya semata. Padahal yang memberikan peluang dan jalan nya adalah Dia Yang Maha Pencipta.  Perlu disadari bahwa manusia itu semuanya lemah, oleh sebab itu apa yang kita harapkan, gantungkan pada Allah Swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar